Berbagi Insight Tentang Sumber Ide dan Kreativitas – Prof. M Dwi Marianto
Pada 8 November 2024, program Master of Design BINUS kembali mengupayakan untuk mengundang praktisi dan akademisi terbaik di Nusantara. Tujuan utama dari inisiatif ini adalah untuk memberikan pemahaman yang tepat dalam berpikir desain, baik secara interdisipliner maupun multidisipliner. Pada kesempatan tersebut, program ini menghadirkan Prof. M. Dwi Marianto dari ISI Yogyakarta yang membawakan pemaparan bertajuk: “Berbagi Insight tentang Sumber Ide dan Kreativitas.”
Fokus utama materi yang disampaikan oleh Prof. Dwi adalah bagaimana menggali sumber ide dan kreativitas dalam menghasilkan karya studi atau riset. Apakah untuk Fine Arts atau Desain, kreativitas selalu menjadi elemen yang esensial. Mengacu pada pandangan Mark A. Runco, kreativitas harus mengandung tiga elemen utama, yaitu:
- Novelty atau orisinalitas – nilai kebaruan dari sebuah karya.
- Effectiveness – memiliki daya guna dan kepantasan.
- Value – kebergunaan serta keindahan dari suatu karya.
Berdasarkan definisi tersebut, Prof. Dwi memaparkan berbagai contoh karya seni dan desain yang relevan dengan fokus pada kata kunci yang diawali oleh prefiks “TRANS.” Prefiks ini merujuk pada konsep melintasi, menyebrangi, mengatasi, bergerak melalui, atau melampaui batas-batas tertentu. Berikut adalah beberapa contoh pemaparan yang disampaikan untuk menggambarkan ide dan penerapan kreatif dengan pendekatan “TRANS”:
Dalam pemaparannya, Prof. Dwi menyampaikan bahwa “segala sesuatu itu interconnected, maka trans-sumber ide, kesadaran transborder, trans-tradition, secara sadar atau tidak, sering kita lakukan.” Hal ini menjelaskan bahwa sumber ide atau konsep tidak hanya berasal dari logika, rasio, dan common sense. Kita juga dapat belajar dari Andre Breton, pemimpin gerakan seni surealis yang sangat memengaruhi iklim intelektual pada periode Perang Dunia I dan II. Breton mengajarkan bahwa ide-ide untuk novelty dan kreativitas tidak boleh hanya bergantung pada logika dan rasionalitas yang seringkali terlalu linear dan berkepentingan. Sebaliknya, ide-ide dapat berasal dari dunia mimpi, alam bawah sadar, imajinasi, keindahan atau keajaiban, faktor kebetulan, juxtaposing, bahkan dari masa lalu.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sumber ide tidak hanya didapat dari kesadaran, tetapi juga dari alam bawah sadar individu yang dapat diungkapkan ke dalam bentuk karya desain. Pendekatan ini bertujuan untuk menghasilkan karya desain yang memiliki novelty, efektivitas, dan nilai.
Comments :